A. PENDAHULUAN
Bahasa Inggris telah resmi menjadi muatan lokal di sekolah dasar sejak tahun 1994, dalam implementasinya, masih terjadi banyak permasalahan yang dihadapi oleh pihak sekolah baik itu manajemen sekolah atau guru pengajar.
Kontroversi tentang waktu yang tepat dalam memberikan pelajaran bahasa Inggris masih sangat terasa, hal ini dibuktikan dengan perbedaan ditiap-tiap sekolah dalam memberikan pelajaran bahasa Inggris. Beberapa sekolah dasar (SD) mengajarkan bahasa Inggris mulai dari kelas 4 dan beberapa lainnya sudah berani mengajarkannya mulai kelas 1. Hal ini dikarenakan kesiapan sekolah dalam memberikan pelajaran bahasa Inggris disekolah.
Perihal kesiapan adalah dasar dari semua permasalahan yang kemudian muncul dalam pelaksanaan di lapangan. Hal ini akan nampak dalam proses pengajaran di dalam kelas yaitu bahwa sekolah belum mempunyai kurikulum atau silabus dalam pelaksanaan pengajaran, dan juga seorang guru belum mempunyai kualifikasi yang dibutuhkan kaitannya dengan kesiapan mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar.
Kaitannya dengan hal ini, (Suyanto,K: 2007) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar adalah guru. Karena guru bahasa Inggris adalah orang yang pertama kali mengenalkan kepada anak bahwa ada bahasa lain selain bahasa ibu dan bahasa Indonesia.
Dalam praktiknya, guru dituntut untuk bisa menggunakan teknik yang baik dalam proses pembelajaran dikelas. Teknik pengajaran bahasa Inggris untuk anak adalah agar anak merasa senang dan bahagia ketika mereka belajar. Situasi yang menyenangkan sudah seharusnya diciptakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang diprogramkan.
Dengan karakter yang dimiliki oleh anak-anak, guru juga harus pintar meramu aktifitas selama proses pembelajaran. Aktifitas yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan karakter yang dimiliki anak, sebagai contoh bahwa karakter anak adalah aktif, maka aktifitas yang diberikan harus bisa membuat anak menjadi aktif didalam kelas.
Semua elemen diatas adalah beberapa hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Tujuan itu adalah agar anak tertarik dan senang berbahasa Inggris (Murdibjono, 1995)
B. PEMBAHASAN
1. English for Young Learners
Pembelajar muda bahasa Inggris adalah pembelajar usia muda yang belajar bahasa Inggris. Mereka adalah anak-anak usia sekolah dasar yang mendapatkan pelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal di sekolahnya. (Suyanto, K:2007).
Dari penjelasan diatas, kita bisa mempunyai gambaran bahwa definisi pembelajar muda adalah mereka yang berumur antara 6 – 12 tahun. Sebagaimana kita tahu bahwa di Indinesia usia standar anak untuk memulai pendidikan dasar adalah umur 6 tahun.
2. Teknik Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak
Pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar sangatlah berbeda dengan pengajaran di level-level selanjutnya. Pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar lebih sulit dibandingkan dengan pengajaran bahasa Inggris di sekolah menengah. Dalam pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar, dibutuhkan teknik-teknik tertentu yang bertujuan untuk membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan buat anak.
Guru harus mempunyai beberapa variasi teknik dalam mengajar, beberapa variasi itu bisa guru lakukan dengan mengembangkan beberapa teknik yang sudah ada. Yang terpenting adalah bahwa dalam pengembangannya guru bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.
Ada beberapa teknik mengajar yang bisa digunakan untuk mengajar bahasa Inggris pada anak, yaitu:
1. Listen and Repeat
Dalam teknik ini, guru mengucapkan sesuatu dan siswa hanya mendengarkan. Kemudian guru mengucapkan lagi dan siswa diminta mengulang apa yang diucapkan oleh guru (Suyanto,K, 2007 :88)
Contoh :
Teacher : ”Listen and repeat”
It’s a pen
Students : It’s a pen
2. Listen and Act
Dalam proses pembelajarannya, guru memberikan beberapa kalimat yang berbentuk instruksi atau perintah kepada anak. Kemudian guru meminta anak untuk mendengarkan dengan baik kalimat perintah itu dan anak merespon dengan melaksanakan apa yang diperintahkan guru dalam kalimat tersebut.
Contoh :
Teacher : ”Open your bag, please”
(Siswa membuka tas)
Teacher : ”Take your English book”
(Siswa mengambil buku bahasa Inggris)
3. Outdoor Activity
Belajar tidak selalu berada didalam kelas, dimanapun kita berada kita selalu bisa belajar. Salah satu diantara karakter anak adalah mereka mempunyai tingkat konsentrasi yang pendek , sehingga mereka cepat merasa bosan dengan sesuatu yang mereka dapatkan. Dalam hal ini guru bisa mengajak anak-anak untuk keluar kelas menuju tempat terbuka untuk belajar dengan alam.
Dalam kegiatan ini yang dibutuhkan adalah instruksi yang jelas dari guru terhadap anak. Anak bisa diarahkan untuk berkelompok untuk mengidentifikasi benda-benda yang mereka temui. Kemudian mereka catat dan mereka cari kosakatanya dalam bahasa Inggris. Seorang guru bisa membedakan jenis tugas yang berbeda, misalnya:
Kelompok A : identifikasi jenis –jenis hewan yang mereka temui
Kelompok B : identifikasi jenis-jenis bunga yang ada disekelilingnya
Dan seterusnya.
Selain teknik diatas, masih banyak lagi beberapa teknik lainnya yang bisa dilakukan oleh guru dalam mengajarkan bahasa Inggris untuk anak-anak di tingkat sekolah dasar. Karena teknik adalah bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru sudah seharusnya mengembangkan segala kemampuan dan kreatifitasnya untuk menciptakan teknik-teknik baru dalam proses di kelas. Semakin banyak teknik yang digunakan pastinya mempengaruhi tingkat motivasi anak dalam mengikuti proses pembelajaran, dan hal itu akan berdampak pada situasi yang membuat anak merasa senang dalam belajar bahasa Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Murdibjono, Armiyati. 1995. Bahasa Inggris untuk sekolah Dasar: Tujuan Pengajaran dan Karakteristik Pembelajarar. Bahasa dan Seni, Vol 23, No 2. Agustus 1995
Suyanto, Kasihani K.E., 2007. English for Young Learners. Jakarta: Bumi Aksara
Sumber: http://engdu.blogspot.com
1 komentar:
Buku suyanto kasbolah ini isinya dalam bahasa inggris atau bahasa indonesia ya?
Posting Komentar